F/A-18D merupakan pengembangan dari versi hornet sebelumnya dengan kemampuan all-wheather dan dual seater. Dimana co-pilot kedua bertugas sebagai WSO. Versi ini juga ditujukan untuk berkemampuan serang darat. Secara umum perbaikan-perbaikan dari hornet versi sebelumnya diimplementasikan disini.
Hasegawa 1/48 F/A-18D Hornet "Night Attack"
Kit buatan hasegawa ini tentunya memiliki kualitas yang sudah tidak diragukan. Skala ukuran dan kedalaman panel reces yang akurat. Berbagai macam opsi pilihan pose seperti leading dan trailing edge flap yang bisa diposisikan turun, air brake, kokpit/kanopi, dan sebagainya. Namun pada pembuatan ini penulis mencoba untuk memaksimalkan realisme dan ke-akuratan sepanjang referensi yang ada. Untuk itu referensi sangat penting dan penulis menggunakan produksi Daco yaitu walk around khusus F-18 (lihat bagian referensi buku). Dengan adanya referensi tersebut maka beberapa ketidaksempurnaan maupun berbagai detil-detil kecil yang diperlukan dapat di cermati. Kit ini juga menggunakan berbagai material termasuk PE set untuk chaff/flare dispenser, dan kaki-kaki roda pendarat dari logam. Terdiri dari banyak sprue set (lupa nih soalnya sudah jadi) Dengan decal 3 squadron berbeda. Penulis memilih the bats sesuai dengan cover depan box.
Beberapa hal yang dimodifikasi pada perakitan ini adalah:
1. Kursi lontar menggunakan resin Avionix (black box) dari set 10 dual seater box.
2. Beberapa antena untuk F-18D tidak sesuai sehingga dibuat dari lembar plastik styrene (terutama antena diatas punggung pesawat seharusnya agak miring/bukan tegak dan antena sirip dibawah kokpit juga kurang panjang dan miring).
3. Detailing dibagian dalam kokpit menggunakan Eduard photo etch set color dan beberap trick lainnya
4. Ordanance atau persenjataan menggunakan bob GBU dari kit F-18A hobby boss
5. Penambahan air intake yang tadinya kosong dan juga kipas kompresor dari mesin turbo fan ini (tidak dilengkapi dengan air intake).
Itu sebagian besar dari modifikasi yang dilakukan untuk jelasnya langsung ke proses perakitan:
Perakitan Kokpit
Untuk kokpit dasarnya menggunakan dari standar yang diberikan namun ditambahkan PE Eduard yang terkenal detil (hanya saja untuk layar radar memang kurang tepat karena pada saat standby jarang sekali radar menyala. Namun karena cukup sulit untuk memodifikasi (mengganti layart tersebut karena sudah menjadi satu kesatuan dengan background panel kokpit lainnya sehingga dibiarkan).
Tambahan lainnya adalah memberikan strip panel di atas tutup/cover panel kokpit WSO menggunakan masking tape tamiya yang dipotong kecil-kecil dan ditempelkan (dua/tiga lapis tape). Lalu baru dicat hitam, tadinya cover panel ini polos dan tidak sesuai dengan referensi. Pegangan tangan diatas panel cover belakang juga agak kekecilan namun penulis tidak jadi merubahnya karena sekilas masih acceptable. Bagian sisi kiri dan kanan dari kokpit juga ditambahkan ribs atau penguat menggunakan potongan plastik styrene lalu di cat gull gray, untuk seluruh warna dasar kokpit.
Untuk kursi lontar digunakan dari Avionix dan di cat hitam flat sebagai dasar dan dicat warna-warna alas kursi, safety belt, dan sebagainya. Ditambahkan juga decal merah/putih dari sisa-sisa decal skala 1/72 dan 1/48 yang tidak terpakai agar terlihat lebih ramai dan realistik.
Perakitan Pesawat
Setelah kokpit selesai dipasang maka selanjutnya adalah melakukan persiapan untuk air intake yang menggunakan sedotan jelly dan kipas kompressor dari resin buatan sendiri (di copy dari F-18E/F buatan hasegawa juga). Untuk proses detilnya bisa dilihat di bagian Tips & Guide - Pembuatan air intake dan kipas kompressor dari resin. Setelah komponen ini jadi lalu disimpan dulu.
Bagian tubuh pesawat kemudian disatukan dengan sebelumnya memasang wheel well depan dan kokpit.
Perekatan di jepit dan di tape dengan masking tape agar melekat sempurna.
Tahap selanjutnya adalah memasang flap dan vertikal stabilizer dengan direkatkan. Ada beberapa modeler yang measang vertical stabilizer belakang namun karena tidak ingin tampak ada sambungan dan akan difinish dengan dempul/putty maka vertical stabilizer langsung direkatkan.
Pemasangan komponen yang paling rumit adalah pemasangan air intake yang sudah memiliki trunk dan kipas kompressor dibagian belakangnya. Karena kit memang tidak dirancang untuk dipasangkan air intake trunk maka komponen fitnya agak ketat dan bagian ujung air intake (mulutnya) menjadi tidak bisa rata dengan badan pesawat karena bagian belakangnya ada komponen tambahan. Untuk itu diperlukan extra usaha keras untuk menjepit bagian mulut air intake dengan tape dan sebelumnya dilem sedikit dengan super glue. Barulah lem tamiya yang encer (hijau) disapukan ke persambungan air intake. Hasilnya tidak mengecewakan meskipun dengan susah payah. Bagian lainnya hampir tidak bermasalah. Ada beberapa persambungan yang memerlukan putty/dempul namun tidak parah. Flare/chaff dispenser di dekat roda utama juga memerlukan trik sendiri karena PE setnya mudah penyok sehingga perlu hati-hati.
Setelah semua komponen utama dibagian badan pesawat selesai dipasang maka waktunya proses pengecatan ada beberapa detil kecil lainnya yang akan dibahas nanti.
Pengecatan, Decal dan Wheathering
Proses pengecatan cukup mudah karena hornet hanya menggunakan dua warna yaitu light ghost gray dan dark ghost gray keduanya menggunakan model master. Namun demikian pada tahap pengecatan sebelumnya dilakukan shadow effect dengan memberikan cat hitam disetiap garis reces panel sebelum cat utama di tambahkan. Baru setelah benar-benar kering maka cat light ghost gray dan dark ghost gray di lapiskan secara tipis-tipis dan bertahap. Efek shadownya memang tidak terlalu jelas terlihat namun memberikan efek bayangan gelap di sekitar garis panel. Setelah cat utama selesai baru dilapis gloss clear (spray can) untuk proses decal.
Pada proses decal maka garis di sisi decal dibuang dengan cutter. Ini proses yang memakan waktu dan juga perlu hati-hati karena bila salah decal bisa rusak. Hasilnya cukup memuaskan karena baik di decal utama seperti logo dan nomor squadron tidak terlihat tepian decal yang umumnya terlihat. Hanya di bagian horisontal stabilizer penulis kesulitan melakukan trimming decal tersebut hasilnya jadi kurang memuaskan karena terlihat sedikit silvering padahal aplikasi sudah menggunakan decal setting solution. Oh ya sebelum pengecatan utama dimulai tentunya jangan lupa kaca kanopi di celup ke cairan Future (lihat tips & guide) lalu tunggu benar-benar kering (2 harian) lalu di masking dan direkatkan sementara ke body pesawat agar mendapatkan warna yang konsisten dengan badan pesawat.
Setelah proses decal selesai, maka sekali lagi di lapis gloss clear dan diberikan wheathering atau garis-garis panel dengan bubuk pastel+air+sabun cair sehingga membentuk lumpur hitam yang disapukan ke seluruh garis panel yang ada. Setelah kering lalu dibersihkan dengan tissue, cotton but, dan lap. Garis yang tertinggal memberikan efek 3 dimensi dan akhirnya di seal dengan lapisan flat clear (dengan campuran 50% flat dan 50% gloss) atau semi gloss agar tidak terlalu tampak flat (karena pada pesawat aslinya masih terlihat sedikit kilapan).
Oh ya sebelum cat utama maka semua wheel well dan bagian dalam (bawah air brake) dan sebagainya yang berwarna putih di cat terlebih dahulu baru di tutuk dengan masking dan glue tack.
Cat -cat detil lainnya seperti antena warna putih, clear merah dan biru pada lampu navigasi dan warna metal di ujung senapan mesin (warna steel dengan diberikan wheathering warna hitam menggunakan pena 0.1mm water proof yang di gosok agar menimbulkan efek bekas debu senapan). Juga warna logam lainnya seperti di pin-pin pemegang persenjataan bomb dan tanki cadangan, serta dibagian kaki roda dengan chrome silver (untuk bagian hidrolisnya).
Pengecatan komponen lepas seperti cover roda, kaki roda dan roda itu sendiri dicat terpisah namun pada saat yang bersamaan dengan warna yang sedang di labur. Misalnya sedang mencat warna putih maka semua komponen warna putih dicat sekaligus untuk mengirit waktu dan cat.
Proses wheathering terakhir adalah untuk memberikan shading abu-abu atau blending warna decal yang cenderung kontras seperti pesawat baru, sedangkan ini adalah pesawat yang sudah dipakai berulang kali dan cukup kotor (tidak separah wheathering oleh modeler lainnya). Namun teknik yang dipakai oleh Narita kembali digunakan yaitu dengan melabur warna abu-abu tipis (diencerkan hingga 60-70%) dan diaplikasikan secara low pressure ke seluruh tubuh. Hasilnya adalah warna decal menjadi tidak terlalu kontras dan lebih menyatu dengan warna tubuh pesawat lainnya. Ini adalah efek yang cukup canggih (warna abu-abu memiliki faktor penghilang kontras dan sifatnya juga cukup netral terhadap warna lain, tidak memberikan pergeseran hue atau spektrum warna). Untuk itu digunakan warna neutral gray.
Persenjataan
Setelah finishing bagian utama selesai sebenarnya selama proses itu dilakukan juga perakitan persenjataan. Karena pada kit ini tidak diberikan persenjataan hanya 3 tanki bahan bakar cadangan saja maka persenjataan diambil dari berbagai kit baik AIM9 dan juga bomb GBU nya. Untuk peluru kendali AIM9 Sidewinder ini dilakukan pengecatan warna yang sama dengan dark ghost gray lalu untuk bagian depannya bukan dicat hitam tapi dilaburkan cat gun metal dan di ujungnya diberikan chrome silver. Hal ini disesuaikan dengan referensi yang ada dimana beberapa missile yang masih cukup baru kilapannya masih ada seperti warna logam. Penulis juga pernah bereksperimen dengan warna exhaust metal dari ALCAD yang cocok juga dengan warna metal shade dari ujung depan AIM9 ini.
Persenjataan bomb GBU yang digunakan diambil dari kit F/A-18A hobby boss skala yang sama 1/48. Namun tidak dengan warna hijau standar dibagian tubuh utamanya (setelah dimasking baik fin maupun bagian depannya) di cat dulu dengan car pylox silver yang bersifat memakan plastik sehingga menimbulkan efek kulit jeruk (ini memang disengaja) karena lapisan tengah bomb ini diberikan lapisan fire retardant untuk mencegah bomb meledak pada saat ada kebakaran. Lapisan ini berwarna abu-abu muda dan tentunya diberikan efek kotor (terutama di bagian gantungan bomb) dengan debu pastel coklat lalu di seal dengan coating flat clear. Bagian depan di cat warna olive drab, ring kuning di kuas sehinga menimbulkan efek garis tidak rata sesuai dengan referensi.
Setelah semua finishing dan perakitan bagian utama selesai maka dilanjutkan dengan penyatuan komponen-komponen roda, antena dan komponen lainnya juga termasuk kanopi yang dipasang terbuka.
Tidak lupa untuk bagian roda dilakukan perataan (flatening) bawah ban untuk menunjukkan beban berat. Lihat bagian tips & guide untuk lebih jelasnya (tidak dilakukan dengan pemotongan tapi dengan pemanasan).
Banyak lagi modifikasi lainnya yang mungkin tidak tertulis diatas namun beberapa tips sudah dimasukkan ke dalam bagian tips & guide agar lebih mudah. Kalau ada yang ingin ditanyakan jangan sungkan atau mau memberikan kritik dan saran. Semoga sharing ini bermanfaat. Salam Roadrunner
maz nanya nich,........ klw rakit Pesawat sndiri Remot control nya da jual gak? klw memang da dalam 1set remot control tersebut isi nya apa2 aja.
ReplyDeleteIni bukan pesawat remote mas, (Non RC) hanya untuk dipajang saja :)
ReplyDelete